I. LANDASAN PEMIKIRAN
Katakanlah kepada perempuan yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara pria mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan pria yang tidak memiliki impian (terhadap wanita) atau bawah umur yang belum mengerti wacana aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua semoga diketahui embel-embel yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kau sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kau beruntung. (QS. An Nur : 31)
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, bawah umur perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh badan mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih gampang untuk dikenal, alasannya itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah ialah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Ahzab : 59) [1232]
Pada selesai umatku nanti akan ada wanita-wanita yang berpakaian namun hakikatnya telanjang. Di atas mereka ibarat terdapat bongkol (punuk) unta. Kutuklah mereka alasannya bahu-membahu mereka itu kaum yang terkutuk. Mereka tidak akan masuk nirwana dan juga tidak akan memperoleh wanginya, padahal amis nirwana itu sanggup tercium dari perjalanan (jarak sangat jauh) sekian dan sekian (HR. At Tabrani, Al-mu’jam As Saghir : 233)
Siapa pun pantas geram melihat betapa kemaksiatan melanda negeri ini, utamanya tahun lalu. Inilah Indonesia kita sekarang. Budaya pemisif, hedonis, dan materialis bersahabat dengan masyarakat kita, apalagi kaum mudanya. Kerusakan moral terjadi di mana-mana.
Data statistic memperlihatkan tingkat kriminalitas kian memprihatinkan. Kebebasan seks merupakan salah satunya. Begitu banyak orang yang terjebak dan karam dalam kubangan itu. Praktik pelacuran merajalela, bahkan hingga menjalar ke tempat-tempat umum yang tadinya “bersih”. Gadis-gadis belia mejeng di pusat-pusat perbelanjaan dengan busana beraneka gaya dan warna. Mereka bukan sekedar iseng window shopping (cuci mata) tetapi juga berniat menguras duit pria hidung belang. Apalagi bila bukan menjajakan diri. Fenomena yang menyesakkan dada ini terjadi di sekitar kita.
Adegan vulgar baik pribadi maupun melalui televise atau banyak sekali media begitu sering mampir dalam pandangan kita. Yang lebih menyedihkan ialah animo perzinaan semakin menjadi-jadi dari waktu ke waktu. Simak saja misalnya, adegan sinetron yang secara vulgar mengekspos adegan pacaran yang “panas”. Atau tingkah mahasiswi suatu perguran tinggi populer yang berbaring di pangkuan pacarnya di koridor ruang kuliah ketika begitu banyak orang berlalu lalang di sekitarnya. Belum lagi perzinaan terselubung di hotel-hotel glamor berkedok cinta, di taman-taman kampus, di jalan-jalan bahkan di angkutan umum berkedok pacaran. Perselingkuhan di lingkungan kerja dan perumahan juga semakin banyak terdengar.
Upaya memerangi maksiat harus dilakukan secara serius. Semua pihak dan setiap individu hendaknya mengambil tugas masing-masing. Jika tidak, maka kehancuran yang lebih besar akan menimpa negeri kita. Oleh alasannya itu, kami dari keputrian Universitas Sumatera Utara dan Politeknik Negeri Medan mengadakan program Aksi Muslimah Kreatif
II. NAMA KEGIATAN
Nama kegiatan ini ialah “AKSI MUSLIMAH KREATIF”
III. TEMA KEGIATAN
Tema kegiatan ini ialah “Satukan Langkah dan Tekad Menghalau Pornografi dan Pornoaksi”
IV. TUJUAN KEGIATAN
Kegiatan ini bertujuan :
1. Sebagai pernyataan perilaku atas terjadinya disorientasi muslimah Indonesia secara umum dan kerkhusus muslimah USU dan Polmed dalam menghadapi pornografi dan pornoaksi serta pergaulan bebas yang semakin marak
2. Memperkuat ukhuwa islamiyah mahasiswa USU dan Polmed
3. Sebagai sarana bagi muslimah untuk mengaplikasikan dan menuangkan minat dan bakat
V. BENTUK KEGIATAN
1. Ajang kreatifitas, seni, dan talenta muslimah
• Nasyid
• Teater
• Cerpen
• Pembacaan puisi
• Tahfidz Al-Quran
• Makalah ilmiah
• Lomba masak
• Kerajinan tangan
• Bola Voli
• Tenis Meja
• Bulu Tangkis
• Cerdas cermat ala kampus
2. Seminar dengan tema “Mulianya Harga Diri Seorang Wanita”
• Pembicara I : Dari tinjauan sosial dan budaya muslimah Indonesia oleh Neno Warisman (Artis Jakarta)
• Dari tinjauan draft RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi oleh Yoyoh Yusroh (Wakil ketua Pansus RUU APP)
• Pembicara III : Dari tinjauan aturan dan kriminalitas oleh Prof. Alfi Syahrin, SH.MS (Guru besar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara)
3. Aksi tenang di kampus USU
VI. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Ajang kreatifitas, seni, dan talenta muslimah
Waktu : 22-23 April 2006
Tempat : Kampus politeknik negeri medan dan Universitas Sumatera Utara
2. Seminar
Waktu : 30 April 2006
Tempat : Gelanggang mahasiswa USU
3. Aksi damai
Waktu : 1 Mei 2006
Tempat : Kampus USU
VII. SASARAN DAN TARGET KEGIATAN
Sasaran dan sasaran kegiatan ini ialah mahasiswa dan mahasiswi muslim se-Sumut dengan jumlah akseptor 700 orang
VIII. PELAKSANA KEGIATAN
Pelaksana kegiatan ini ialah utusan dari seluruh pengurus keputrian mushola-mushola se-USU dan Polmed serta KAMMI Korpus Teknik (kepanitiaan terlampir)
IX. ANGGARAN KEGIATAN
Anggaran kegiatan ini diperoleh dari :
1. Kas mushola sebesar Rp. 50.000 / keputrian
2. Kontribusi akseptor lomba dan seminar
3. Sumbangan perorangan atau forum yang halal dan tidak mengikat
4. Sponsorship
5. Usaha-usaha halal yang tidak mengikat
(Taksasi dana terlampir)
X. PENUTUP
Permasalah pornoaksi dan pornografi ini bukan hanya milik saya tapi juga milik kau dan kita semua. Oleh alasannya itu, kini bukan lagi saatnya untuk mencari kambing hitam sebagai objek yang sanggup kita hakimi bersama melainkan suatu kerja kasatmata yang sanggup memperlihatkan bantuan berarti demi terwujudnya suatu kehidupan yang islami di bumi Allah daerah kita hidup. Amin.
Downloads:
EmoticonEmoticon